Malang – Dr Tgk Mahdir Muhammad bin M Adam, MA, demikian nama lengkapnya kini. Beliau merupakan salah satu guru senior Dayah Ummul Ayman Samalanga yang mencatat rekor sebagai orang pertama meraih gelar pendidikan strata 3 (doktor) dalam lingkungan Yayasan Ummul Ayman milik Tgk H Nuruzzahri Yahya atau Waled Nu Samalanga.
Sebagaimana diketahui, Yayasan Ummul Ayman lewat panti asuhannya yang didirikan Waled pada 1990 silam hadir dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan gratis kepada anak yatim. Baik pendidikan formal maupun non formal (dayah). Tgk Mahdir merupakan santri yatim dekade pertama.
“Siapa sangka, di saat banyak anak yatim yang terancam pendidikannya, tapi takdir Allah, ada seorang anak yatim (Tgk Mahdir Muhammad) yang kini justru sudah jadi doktor, sudah kehabisan sekolahnya,” demikian celoteh Waled pada sebuah pengajian rutin dewan guru.

Dr Tgk Mahdir di tengah, bersama rekan-rekan wisudanya
Sabtu kemarin (25/1) putra asal Tiro, Pidie kelahiran 1984 ini diwisuda bersama 153 peserta Pascasarjana lainnya yang digelar di gedung H Muhammad Soeharto. Sehari sebelumnya juga mengikuti yudisium yang berlangsung di Aula Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang (Jum’at, 24/1).
Didampingi isterinya Ummiya Isyatir Radhiah, ayah dari dua anak ini rencananya akan kembali bertolak ke Aceh pada Rabu mendatang. Sebelumnya, sosok yang akrab disapa Tgk Mahdir Tiro ini resmi meraih gelar akademik tertinggi itu setelah mempertahankan disertasinya pada Sidang Promosi Doktor Pendidikan Bahasa Arab (PBA) pertengahan Juli 2019 lalu. Judul disertasi “Pengembangan Bahan Ajar Nahwu Berdasarkan Perbedaan Antara Ulama Bashrah dan Kufah (Pengaplikasian di Pondok Pesantren Ummul Ayman dan MUDI Mesra untuk Tingkat Ulya, Aceh, Indonesia)”.
Sebagai bentuk khidmahnya, spesialis Bahasa Arab itu kini terus aktif berbagi ilmu di IAI Al-Aziziyah Samalanga, STIS Ummul Ayman Pijay, serta mengajar Bahasa Arab secara intensif untuk guru bahasa dan santri tingkat ulya Dayah Ummul Ayman Samalanga dan Dayah Mahasiswa Ummul Ayman III Pijay. Dengan latar belakangnya sebagai ureung meudagang, tentunya Tgk Mahdir Muhammad juga mengajar beragam kitab kuning (beut seumeubeut) layaknya teungku dayah di Aceh pada umumnya.

Dr Tgk Mahdir bersama permaisurinya, Ummi Aisyaturradhiah
Selebihnya, beliau juga aktif mengisi pengajian di kampung mertuanya di Masjid Kuta Blang, Samalanga, demikian pula dengan kampung halamannya di Tiro. Merupakan sebuah pengabdian yang luar biasa tentunya. Kepada generasi millenial khususnya kalangan dayah, beliau berpesan untuk selalu patuh/takzim pada guru serta istiqamah dalam menuntut ilmu, tidak ada kebahagiaan dan cita-cita yang bakal diraih tanpa keduanya. [MY]
*Berita ini telah dimuat di //ummulayman.or.id dengan judul https://ummulayman.or.id/tgk-mahdir-tiro-doktor-perdana-asuhan-waled-nu-samalanga-diwisuda-di-uin-malang/