Oleh: Hadiyan Zikri, Mahasantri Dayah Mahasiswa Ummul Ayman III, Meurah Dua, Pidie Jaya
Santri unggul dan cerdas merupakan aset berharga bagi bangsa. Mereka tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga menguasai berbagai bidang perekonomian seperti bisnis marketing, pertanian, peternakan dan pertanian (agribisnis komprehensif). Bahkan seni kaligrafi pun tak sedikit santri yang menguasainya. Keunggulan ini memungkinkan mereka untuk berkarya menghasilkan finansial ekonomi dan bahkan sangat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Berbagai skill keahlian yang dikantongi para santri di era ini, kian menjadikan mereka sebagai generasi muda yang berani bersuara dan berinovasi bagi publik. Keahlian para santri di era sekarang ini juga sangat dibutuhkan untuk membawa perubahan dan kemajuan. Melalui pendidikan di pesantren, santri diajarkan untuk menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan berani mengambil inisiatif.
Santri unggul dan cerdas memahami ilmu agama dan mampu menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sosial dan ekonomi mereka. Di pesantren, santri diajarkan untuk berinovasi dalam bisnis marketing dengan menjalin kerja sama berbasis islami seperti akad mudharabah dan syirkah, atau berwirausaha di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. Agribisnis komprehensif menjadi salah satu wirausaha yang menjanjikan di dunia bisnis bahan pangan. Dengan populasi manusia yang terus bertambah, pemasaran hasil panen sebagai sumber bahan pangan pun meningkat, membuka peluang bisnis yang menarik di bidang ini.
Oleh karena itu, salah satu ulama besar aceh, tgk. H. Nuruzzahri yahya atau kerap disapa dengan waled nu, mengarahkan para santrinya di dayah ummul ayman untuk menjalankan roda preneur dalam sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. “dayah kita ini menghabiskan lebih dari 50 sak karung beras dan 100kg ikan setiap harinya, ditambah lagi dengan butuh nya sayur-sayuran untuk bahan pangan kita, oleh karena itu waled menempah ananda sekalian untuk bisa berkecimpung dalam sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan, yang mana hasil panen agribisnis ananda ini akan kita salurkan ke dapur umum pondok dan akan dihargakan dengan harga pasaran. Dengan berjalanya keahlian preneur ananda di bidang ekonomi ini, in syaa allahkita dapat menerapkan dayah kita sebagai dayahpreneurdengan konsep minna-lana yaitu dari kita untuk kita, yang mana hasil pangan dari usaha kita disalurkan untuk kita sendiri dan akan dihargakan oleh keuangan dayah.” Katawaled nu di akhir pengajiannya. Dengan antusias waled numenyalurkan iming-iming untuk berkarya basis dayahpreneurkepada para santrinya. Di bidang ekonomi, santri dapat menjadi agen perubahan dengan terlibat dalam program-program pemberdayaan para santri dan masyarakat.
“alhamdulillah, dalam beut seumeubeuët kamo hana bratmeupiké ke beulanja yang kadang kureuëng geukirém dari gampông, karena sambillan beut kamo berkarya (alhamdulillah, di masa menuntut ilmu kami tidak lagi takut kekurangan uang belanja, karena disamping mengaji kami bisa menjadi satripreneur)” ungkap syukur salah satu santri dari dayahpreneur itu dengan rasa puas dan bangga akan karya preneur yang ia kerahkan didukung penuh oleh walednu sendiri. Rasulullah saw pernah bersabda tentang enterpreneur yang berbunyi :
عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ – رضي الله عنه – أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – سُئِلَ: أَيُّ اَلْكَسْبِ أَطْيَبُ? قَالَ: – عَمَلُ اَلرَّجُلِ بِيَدِهِ, وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ – رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ، وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ.
Dari rifa’ah bin raafi’ radhiyallahu ‘anhu, nabi shallallahu‘alaihi wa sallam ditanya mengenai mata pencaharian yang halal? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “amalan seseorang dengan tangannya dan setiap jual beli yang diberkahi.” (hr. Al-bazzar dan disahihkan oleh al-hakim) [hr. Al-bazzar, 9:183; al-hakim, 2:10; ahmad, 4:141. Syaikhsyu’aib al-arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lainnya].
Bak mencontoh dan mengamalkan hadist rasulullah sawtentang preneur di atas. Kini para santri di dayahpreneur itu, tepatnya di dayah mahasiswa ummul ayman 3 (ummay 3) yang berada di kawasan meurah dua kab. Pidie jaya, telah menjalankan preneur di bidang agribisnis komprehensif dengan optimal.
Lahan dayah ummay 3 yang luas sangat membantu bagi perkembangan preneur bidang agribisns komprehensif. Melihat kesungguhan dan kobaran semangat santri disana,meluluhkan hati pemerintah negara untuk sedia mendukung penuh karya mereka.
Dan untuk saat ini, pemerintah telah membuktikan ketulusan mereka dalam mendukung penuh para santri di dayah setempat dengan menyumbangkan satu pabrik kilang padi untuk bagian pertanian, satu mesin perontok jagung untuk bidang perkebunan, satu mesin pembuat pellet (pakan ternak) untuk bidang perikanan dan peternakan.
Adapun waled nu sendiri sudah jauh-jauh hari membuktikan ketulusannya dalam mendukung anak didiknya yaitu dengan jaya mendirikan sekolah menengah kejuruan (smk) di bidang perikanan dan multimedia untuk santri putra serta tata busana, tataboga dan multimedia khusus untuk anak didiknya yang perempuan.
Beberapa kisah sukses para santri di dayah setempat menunjukkan potensi besar dari santri yang berkarya.
Kisah sukses pertama dibuktikan oleh santri yang terjun dibidang perikanan. Dimana mereka telah berhasil menyuplai ratusan kg ikan air tawar (nila dan lele) ke dapur umum dayah setempat dan ke beberapa dayah cabang lainnya yang juga merupakan dayah ummul ayman.
Di usia yang masih muda dan masih berkecimpung dalam dunia kependidikan para santri cilik ini mampu bersaing dengan masyarakat luar di bidang preneur, tanpa mengurangi waktu belajar mereka. Hal ini menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan berkarya yang luar biasa. Keberhasilan para santri ini, juga didorong oleh keilmuannya di bidang perikanan, terlebih lagi mereka mendapatkan pembekalan berupa ilmu pengetahuan dan pengalaman di bidang budidaya aquaculture di smk setempat.
Dalam mengembangkan budidaya ikan air tawar ini, ada beberapa tahapan yang harus mereka lalui dengan penuh ketelatenan. Karena kesalahan yang fatal, bisa berdampak terhadap kesehatan ikan yang merupakan akar penyebab kerugian berupa gagal panen. Dimulai dari tahap awal yaitu persiapan kolam, tujuannya yaitu menghilangkan hama dan jamur pada dinding dan dasar kolam. Selanjutnya, pendederan benih, pembesaran ikan, dan tahap terakhir yaitu tahap penanganan pasca panen.
Untuk meraup hasil laba yang lebih melonjak, para santri di dayah setempat, tidak menyuplai benih dan pakan outside. Karena untuk saat ini mereka bisa menciptakan benih dari tempat sendiri, dengan menerapkan tahapan peminjahan induk ikan dan memiliki pakan alami. Para santri memberikan pakan alami berupa, lumut, azola, daun keladi, daun singkong dan sisa-sisa tanaman sayuran (kangkung, sawi, dll). Untuk membantu pertumbuhan optimal ikan, tentunya mereka meracik pakan pelet sendiri yang penuh akan protein dan nutrisi menggunakan mesin pembuatan pelet.
Saat ini, para santri memiliki fasilitas tujuh kolam tanah dengan luas yang bervariasi dan 13 kolam beton yang sudah diterapkan dengan sistem bioflog. Kendati demikian, mereka menyiapkan dua sampai 4 kolam khusus untuk indukan yang siap untuk di pijahkan. Tidak hanya di bidang perikanan, santri juga aktif dalam bidang perkebunan dengan menanam berbagai tanaman palawija seperti kangkung, sawi, kacang, terong, dan bayam. Mereka unggul dalam pertumbuhan jagung, yang hasil panennya sempat disoroti pemerintah dan mendapatkan dukungan berupa mesin perontok jagung.Berikut kita akan menyelami dunia palawija di dayah setempat.
Untuk mendapatkan hasil panen optimal, santri memahami proses perkembangan dan perawatan jagung. Tahapan ini meliputi persiapan lahan, pengapuran tanah, pemupukan dasar, penanaman bibit jagung, perawatan benih, penyiraman, penyiangan, pemupukan lanjutan, dan pengendalian hama dan penyakit. Jagung mencapai masa panen dalam 3-4 bulan setelah tanam, dan panen dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari panas terik.
Keberanian untuk berkarya preneur dan berprestasi akademik adalah karakteristik penting yang harus dimiliki oleh generasi muda. Di era globalisasi yang terus berkembang, kemampuan untuk berkarya preneur dan memiliki nilai akademik menjadi kunci dalam menggerakkan perubahan. Pendidikan di pesantren mendukung santri untuk menjadi individu yang enterpreneur dan berpengaruh dalam masyarakat.
Dayahpreneur merupakan wadah pendidikan islam yang memiliki konsep kewirausahaan. Ini adalah titik baik bagi para santri yang tidak hanya paham agama tetapi juga memiliki keterampilan karya preneur. Melalui program ini, santri diajarkan untuk mengembangkan ide bisnis dan di tempat menjadi generasi yang berani bersuara dan bermanfaat bagi masyarakat.
Manfaat dari konsep dayahpreneur sangat besar. Selain meningkatkan keterampilan kewirausahaan, santri juga belajar tentang tanggung jawab sosial dan etika bisnis. Beberapa pesantren telah berhasil menerapkan konsep ini dengan baik. Contohnya, dayah mahasiswa ummul ayman 3 yang mengembangkan usaha pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan. Konsep dayahpreneurdisana menerapkan sistim “minna lana”, dimana hasil karya usaha santri akan dinikmati oleh santri pula.
Santri unggul cerdas berkarya dan generasi hebat berani bersuara adalah titik baik yang akan membawa besar baik untuk masa depan bangsa. Santri yang mampu berkontribusi dalam berkarya preneur di berbagai bidang merupakan bukti bahwa mereka adalah santri unggul yang akan merubah masa depan menjadi lebih baik. Menerapkan konsep dayahpreneurdi pondok pesantren merupakan salah satu langkah tepat untuk mewujudkan generasi emas berani bersuara. Menyandang pendidikan kewirausahaan dalam kurikulum pesantren adalah salah satu konsep yang tepat untuk dayahpreneur. Semoga.