Pidie Jaya – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Ummul Ayman menggelar Debat Kandidat Calon Presiden Mahasiswa (Presma) dan Wakil Presma Periode 2025. Acara yang berlangsung di Auditorium kampus, Minggu (8/12/2024) ini diikuti kandidat nomor urut 1, Fakhrullah-Muzayyin dan pasangan calon nomor urut 2, Raffi-Sarayulis. Hadir pada kegiatan ini pejabat struktural, dosen, mantan Presma serta segenap mahasiswa.
Ketua KPUM Muhammad Farhan mengatakan ini merupakan kegiatan debat perdana yang digelar. Dengan harapan semoga dapat mengembangkan jiwa kritis serta mengetahui arah kinerja dari setiap visi-misi para pasangan calon. Tema yang diusung yakni ‘Regenersi Estafet Kepemimpinan dalam Menyongsong STIS Ummul Ayman yang Berdaya Saing’ dengan menunjuk Akram Al Farasyi, SH sebagai moderator.
Debat berlangsung dalam lima sesi: Sesi 1: Pengenalan diri tiap paslon serta pemaparan visi dan misi. Sesi 2: Tanggapan paslon terhadap tiga pertanyaan dari mahasiswa yang mencakup berbagai isu kampus. Sesi 3: Saling bertanya antara paslon, menguji kesiapan mereka dalam memimpin organisasi mahasiswa. Sesi 4: Pertanyaan dari empat dosen senior dan mantan presiden mahasiswa yang memberikan wawasan kritis dan mendalam. Sementara Sesi 5: Closing statement dari tiap paslon yang menjadi momen penegasan visi besar mereka.
Sekretaris (Unit Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (UP3M) STIS Ummul Ayman, Dr. (cand) Muzakkir, MH yang bertindak selaku pembina kegiatan tersebut mengatakan pelaksanaan debat ini merupakan tahapan yang sangat menarik mengingat pemilihan secara langsung Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa di STIS Ummul Ayman ini untuk pertama kali dilaksanakan, sebelumnya dilaksanakan dengan mekanisme Musyawarah Besar (Mubes).
“Kedepan, lembaga mahasiswa yang bernaung di bawah STIS Ummul Ayman manajemen administrasi akan semakin baik dan akan memberi pengalamanan sekaligus berkontribusi dalam melahirkan alumni STIS yang mempunyai kapabilitas serta berdaya saing,” harapnya.
Muzakkir menambahkan Presiden Mahasiswa nantinya akan menjadi jembatan untuk kepentingan seluruh mahasiswa STIS Ummul Ayman baik dalam hubungan dengan kampus (internal) maupun hubungan dengan pihak luar kampus (eksternal). Selain itu, dengan adanya debat terbuka seperti ini juga untuk meningkatkan kapabilitas dan kredibilitas setiap pasangan calon. Sehingga para pemilih akan tahu siapa yang layak maupun tidak,” ujarnya. []