Pidie Jaya – Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Ummul Ayman Pidie Jaya selalu berpacu dalam mencetak generasi emas. Fadhil Mubarak, salah seorang alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Ummul Ayman memiliki prestasi yang prestise. Terhitung mulai tahun masuknya pertama kali hingga lulus sebagai sarjana pada Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI), ia telah menoreh belasan penghargaan dari berbagai lomba yang diadakan di tingkat regional dan nasional.
Mayoritas lomba yang diikutinya adalah perlombaan di bidang literasi. Di antara kejuaraan yang berhasil digondol anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Anhar Islam dan Ibu Asniati As ini antara lain: Juara II Lomba Menulis Kependudukan se-Aceh yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2018; Karya Tulis Terbaik se-Kampus pada Acara Orientasi Studi & Pengenalan Kampus (Ospek) yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STIS Ummul Ayman, Pidie Jaya pada tahun 2018.
Ia juga meraih Juara III Lomba Menulis Artikel Harapan Perubahan se-Aceh yang diselenggarakan oleh UPT Kehumasan dan Hubungan Eksternal Unimal bekerjasama dengan SKK Migas, Mubadala Petroleum dan Premier Oil Andaman Ltd pada tahun2021. Keluar juga sebagai Juara Harapan I Lomba Menulis bagi Santri Dayah Kategori Santriwan se-Aceh yang diselenggarakan oleh PB Rabithah Thaliban Aceh (RTA) bekerjasama dengan Muhammad Nasir Djamil, anggota DPR RI sekaligus Ketua Forum Bersama (Forbes) DPR-DPD RI asal Aceh pada tahun2021.
Pria asal Desa Cibrek Tunong, Kec. Syamtalira Aron, Kab. Aceh Utara ini juga meraih Juara II Lomba Menulis Artikel Ilmiah se-Aceh yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa, Kehumasan dan Penerbitan Unimal bekerjasama dengan SKK Migas dan Premier Oil Andaman Ltd A Harbour Energy Company pada tahun2021; dan Juara I Lomba Menulis Opini Pendidikan se-Aceh yang diselenggarakan oleh Pusat Riset Science, Technology, Engineering And Mathematics (STEM) Universitas Syiah Kuala bekerjasama dengan Forum Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan se-Aceh serta PT. Pegadaian (Persero) pada tahun 2021 juga.
Selain kompetisi menulis, Fadhil yang juga santri Dayah Ummul Ayman itu juga memenangkan kompetisi lain seperti lomba Qiraatul Kutub. Ia pernah memenangi Juara I Lomba Qiraatul Kutub Tingkat Kelas VII se-Dayah yang diselenggarakan oleh Panitia Ulang Tahun YPI Ummul Ayman pada tahun 2018; ia juga berhasil masuk 20 Besar Lomba Qiraatul Kutub tingkat Nasional pada ajang Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) PTKI I se-Indonesia pada tahun 2021.
Kemahirannya dalam Qiraatul Kutub tersebut tak luput dari penguasaannya terhadap Bahasa Arab. Ia pernah mendapat nilai sebanyak 607 dengan predikat Mumtaz (C2) pada tes TOAFLyang diselenggarakan oleh Al-Azhar Center Pare, Pusat Pengembangan Bahasa Arab Al-Azhar tahun2020.
Selain kompetisi menulis dan Qiraatul Kutub, ia juga aktif mengikuti kompetisi debat dalam Bahasa Inggris dan Indonesia di tingkat regional. Salah satu perlombaan debat yang pernah dijuarainya adalah Lomba Debat Bahasa Indonesa se-Aceh pada Pekan Kreatifitas Mahasiswa, Dakwah Expo III yang diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.
Di ajang tersebut, ia bersama dua rekannya: Muhammad Rizki dan Akram Alfarasyi, mampu mengalahkan peserta dari Universitas Syiah Kuala di final dan berhasil menyabet juara I.
Pada Maret 2022, ia berhasil menyelesaikan kuliah strata satunya dalam kurun waktu 3 tahun 7 bulan dengan nilai IPK 3,74 dan menerima predikat Cumlaude. Lebih membanggakan lagi, setelah Tiga bulan bakda yudisiumnya, ia terpilih menjadi salah satu Penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama Republik Indonesia dan melanjutkan kuliah strata duanya di Universitas Islam Malang (UNISMA) hingga saat ini.
Beberapa karyanya yang telah terbit antara lain: Buku Seurungkeng: Paradigma Santri Aceh untuk Negeri, sebuah buku antologi opini santri se-Aceh pada tahun 2020; Seorang Keramat, cerpen yang terbit di media acehtrend.com pada 2020; dan Desember Diah, cerpen yang telah terbit di media dan tahun yang sama.
Melalui pesan di aplikasi WhatsApp, Fadhil memberikan nasehat untuk adik-adik mahasiswa-mahasiswi dan atau calon mahasiswa-mahasiswi harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, karena menurutnya, keberhasilan hanya akan diperoleh oleh orang-orang yang punya kemauan tinggi.
“Jangan terlalu cepat menyerah! Ingat bahwa tidak ada proses yang mudah untuk berhasil. Setiap kali kalian gagal, cobalah lagi dengan usaha dua kali lebih keras. Ingat juga bahwa hari ini berat, esok lebih berat lagi, tapi lusa akan mudah dan sukses,” kutipnya sebagaimana pesan Jack Ma. []