Oleh: M. Iqbal*
Kita semua tahu manusia itu memiliki lima jari. Lima jari itu sangat sempurna, pas dan indah untuk dipandang. Coba kita bayangkan seandainya ia kurang satu atau kelebihan satu, pasti akan tampak lucu dan aneh. Maha Suci Allah yang telah menciptakan manusia sebaik-baik bentuk. Ia tahu mana yang terbaik untuk hambaNya. Namun, di balik keindahan ciptaanNya itu, tidakkah kita berpikir bahwa apakah tidak ada filosofi atau hikmah di sana? ataukah hanya berada keindahannya saja.
Ya, tentu tidak. Allah itu sifatnya Hakim: penuh hikmah. Pastinya, di balik ciptaanNya itu ada sesuatu makna yang Ia sembunyikan. Seperti layaknya jari kita ini, pasti banyak hikmah dan rahasia di baliknya. Baik seperti shalat yang berdoa lima waktu, rukun Islam yang lima dan juga lima orang nabi yang mendapatkan gelar Ulul ‘Azmi dariNya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin membahas satu hikmah saja mengenai jari itu yakni ‘penyimbolan nabi dan sahabatnya dengan jari yang lima’:
– JARI TELUNJUK. Abubakar As-Shiddiq disimbolkan dengan jari telunjuk. Beliau adalah sahabat yang paling pertama masuk Islam. Sahabat yang paling kuat imannya kepada Nabi Muhammad dan sahabat yang paling cepat membenarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah. Apa saja yang nabi katakan langsung dibenarkan tanpa perlu banyak bertanya. Sehingga beliau digelar dengan As-Shiddiq, yang paling cepat membenarkan.
Lalu apa dengan jari telunjuk? Jari telunjuk adalah lambangnya ‘tauhid’. Tidakkah kita lihat disaat seseorang penceramah mengatakan ‘Puji syukur kita panjatkan kepada Allah’ dia menunjuk ke atas menggunakan jari telunjuknya. Dan disaat seorang shalat saat duduk tasyahud ia mengucapkan lafadh kalimat syahadat dengan mengangkat jari telunjuknya bukan jari yang lain. Karena jari ini disimbolkan dengan keimanan mana sarafnya juga berhubungan langsung dengan hati. Abu Bakar sangatlah cocok disimbolkan dengan jari ini karena beliaulah sahabat nabi yang paling kuat imannya
– JARI TENGAH. Jari tengah dilambangkan dengan Sayyiduna Umar bin Khattab . Jari tengah adalah jari yang paling panjang dan paling gagah di antara jari yang lain, Sayyiduna Umar berpostur paling besar dan paling gagah dibandingkan sahabat-sahabat Rasulullah Saw yang lainnya. Umar juga digelar dengan Al-Faruq yang artinya ‘pemisah antara yang benar dan yang salah’. Kisahnya pada saat itu tidak ada sahabat yang berani shalat di Ka’bah pertama kali Say selainyiduna Umar.
Begitu Umar masuk Islam, ia datang kepada nabi dan berkata, “Wahai Rasulullah, adakah yang kita lakukan ini kebenaran?” Rasul menjawab, “Iya” . Maka Umar langsung pergi ke depan Ka’bah dan shalat di sana di hadapan orang banyak. Tak ada seorang pun kafir Quraisy yang berani mengganggunya. Saat acara ia digelar dengan Al-Faruq. Ini sesuai dengan posisi jari tengah. Ia juga berada tepat di tengah jari, membelah jari menjadi dua, memisahkah dua jari di kanan dan kirinya. SubhanAllah.
– JARI MANIS. Jari Manis disimbolkan dengan Sayyiduna Ustman bin Affan . Karena di antara semua jari, jari manislah yang bentuknya paling cantik dan paling sederhana. Ia tidak terlalu besar dan kecil, tidak terlalu panjang dan pendek. Ini sama seperti perawakan Utsman bin Affan. Beliau sahabat nabi yang paling tampan dibanding sahabat yang lain. Juga postur tubuhnya yang sederhana tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Ustman juga dikenal dengan sahabat nabi yang paling kaya. Beliau sangat banyak memberikan hartanya untuk membantu perjuangan nabi. Bahkan tercatat, rekening pertama di dunia yang masih ada sampai saat ini adalah rekeningnya Ustman bin Affan. Beliau juga mewaqafkan kebun kurma yang masih dimanfaatkan sampai sekarang. Ini juga sama seperti jari manis. Kebanyakan orang memakai cincin pada jari itu, yang paling kaya di antara jari-jari yang lain.
– JARI KELINGKING Jari ini disimbolkan dengan Sayyiduna Ali bin Abi Thalib . Dimana jari ini adalah jari yang paling kecil di antara jari yang lain. Seperti Ali bin Abi Thalib, sahabat nabi yang paling muda dan masuk Islam sejak masa belianya. Ini karena ia keponakannya nabi dan hidup bersama nabi, dididik dan dirawat olehnya. Ali juga menjadi penutup empat sahabat yang bergelar ‘Khulafaur Rasyidin’ (kelompok-kelompok Rasulullah yang terpetunjuk). Sebagaimana jari kelingking yang menjadi penutup bagi jari-jari yang lainnya.
– IBU JARI. Ibu jari disimbolkan dengan Nabi kita Muhammad Saw. Jari ini adalah pemimpin jari-jari lain dan paling berpengaruh di antara mereka. Keempat jari tadi tidak akan berguna tanpa ibu jari. Coba bayangkan bagaimana cara kita makan tanpa ibu jari. Bagaimana cara menulis tanpa ibu jari. Dan bagaimana kita pegang sesuatu seperti pedang dan cangkul tanpa ibu jari, ini tak akan kuat dan sempurna. Sama seperti sahabat nabi yang telah datang, yang tak akan berguna tanpa kehadiran Rasulullah Saw.
Ini juga pernah berada dalam sebuah nadham yang menceritakan sifat-sifat Rasulullah saw. Jika dibaca secara lengkap maka salah satu dari baitnya yang artinya:
Jari kamu ada lima, dan dari lima itu dikabarkan
Demikian itu dengan qasad dan isyarat penerimaan pertanyaan
Jari telunjuk adalah As-Shiddiq, jari tengah adalah Al-Faruq
Jari manis adalah Ustman dan jari kelingking adalah Ali (Haidar: Singa).
Ini adalah salah satu hikmah sang pencipta, dan hanya sekelumit hikmah yang kita ketahui. Masih banyak hikmah-hikmah lain yang disembunyikan oleh Allah swt, belum mampu kita memahaminya. Intinya, semua ciptaan Allah itu ada hikmahnya, cuma kita manusia saja yang kurang mengerti dan memahami.
***
* Mahasiswa semester VII STIS Ummul Ayman asal Usi, Mutiara Timur